Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Mohamad Nasir didampingi Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Fathur Rokhman meresmikan Prototipe produk Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) Pengelolaan Air Bersih instalasi sumur dalam (deep well) berbasis teknologi sensor gamma ray well logging dan pengolahan air layak konsumsi reverse osmosis alkaline (ROA) di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Semarang, Sabtu (22/9).
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UNNES dipercaya untuk melaksanakan tugas tersebut melalui program CPPBT.
Prof Nasir mengatakan, air dari tanah akan langsung diolah dengan teknologi Reverse Osmosis Alkaline (ROA). Air yang dihasilkan nantinya memiliki kandungan pH lebih tinggi dari air mineral biasa, yakni mendekati pH 9. Kadar pH merupakan ukuran untuk menentukan asam atau basa-nya suatu larutan. Pada air kemasan biasa tingkat pH-nya antara 4 hingga 6, sedangkan air alkali produk CPPBT ini memiliki pH 8,3 sehingga akan lebih mudah diserap oleh tubuh.
“Air ini tidak hanya bisa digunakan untuk direbus atau mandi saja, tapi juga bisa diminum langsung karena sudah sesuai SNI dan Permenkes”, tambah Prof Nasir.
Sementara itu, Ketua Pelaksana program CPPBT LPPM UNNES Dr Suwito Eko Pramono MPd juga mengatakan bahwa teknologi jika tidak ada yang mengelola maka tidak akan berjalan dengan baik. Ini merupakan idenya Pak Menteri, kemudian dipercayakan ke LP2M, jadi kedepannya perlu kita kelola bersama agar tetap bermanfaat.