Ketua Program Studi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Dwi Puspitorini, menjadi pemateri dalam pelatihan “Terjemahan Teks Bahasa Jawa Kuno ke Bahasa Indonesia” di Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, gedung B-8 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang kampus Sekaran, Gunungpati, Kamis, 8 Maret 2018.
Dwi mengakui tidak mudah menarik minat generasi milenial untuk belajar bahasa Jawa kuno. Sebab, bahasa ini menuntut ketekunan, bersahabat dengan kamus, dan tidak boleh mengabaikan huruf demi huruf. Namun, bagi mahasiswa yang menempuh studi pada Prodi Sastra Jawa, menekuni penerjemahan Jawa kuno suda menjadi tugas sekaligus kewajiban.
Pelatihan yang diselenggarakan di ruang karawitan gedung B-8 FBS itu diikuti puluhan peserta yang terdiri atas dosen dan mahasiswa. Hadir pula dosen dari sejumlah perguruan tinggi lain, di antaranya Universitas Diponegoro, Universitas Muhammadiyah Purworejo, dan Universitas PGRI Semarang.
Dwi mengatakan, ada sejumlah permasalahan dalam kamus bahasa Jawa kuno ke bahasa Indonesia, terutama adalah bahasa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah hasil dari menerjemahkan dari bahasa Inggris. Dalam kesempatan itu ia mengajak peserta melakukan praktik penerjemahan secara langsung berikut berbagai permasalahannya.
Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa FBS UNNES, Widodo, mengatakan kerja sama dengan Universitas Indonesia telah terjalin beberapa tahun terakhir. Sejumlah kegiatan yang telah terselenggara bersama antara lain penyusunan draf Uji Kompetensi Berbahasa Jawa (UKBJ). Widodo menyebut pelatihan sekaligus memberi penyegaran keilmuan bagi mahasiswa.