Berawal dari kegelisahan akan banyaknya bangunan bersejarah yang terbengkalai, serta sebagai upaya untuk menjaga warisan sejarah bangsa, mahasiswa Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyelenggarakan seminar bertajuk konservasi kesejarahan, Rabu (10/12) di SMA Negeri 1 Ungaran.
Dosen pengampu mata kuliah konservasi kesejarahan, Syaiful Amin MPd merasa prihatin terhadap beberapa gedung bersejarah yang terbengkelai, salah satunya gedung perhubungan (PHB) TNI-AD yang terletak persis di depan SMA N 1 Ungaran. Gedung tua berarsitektur Inggris abad XX yang dibangun pada 1910 ini terlihat terbengkalai, “sudah saatnya seluruh lapisan masyarakat mulai peduli dan menjaganya. Mengingat gedung PHB ini dulunya merupakan bangunan sekolah calon guru atau kweekschool”, katanya pada acara bertema “Kilas Balik Sejarah Kolonial di Ungaran dalam Bingkai Pelestarian Kebudayaan dan Konservasi” itu.
Muhammad Khanafi Akmal menambahkan, Setelah masa kemerdekaan Indonesia gedung ini beralih fungsi menjadi gedung perhubungan TNI-AD atau salah satu markas TNI di Ungaran. Pasca revolusi gedung ini berubah fungsi menjadi Kantor Satuan Korps Musik (Satkorsik) TNI-AD. Dan pada tahun 2006 terjadi perpindahan kepemilikan oleh PT Hardas untuk dijadikan fasilitas publik seperti ruko dan hotel.
“Sebagai bangunan bersejarah, PT Hardas diperbolehkan untuk mempergunakan gedung PHB dengan syarat menjaga bentuk dan nilai kesejarahan bangunan. Apabila PT Hardas tidak siap untuk memugar, Pemda Kabupaten Semarang bisa mengambil alih pemulihannya”, kata sejarawan yang juga menjadi pemateri pada yang dihadiri puluhan siswa SMA, mahasiswa, guru, dosen dan pemerhati sejarah kota Semarang. Enisa Ayun
Dengan usaha konservasi PHB ini semoga ada tindakan lanjut untuk menyelamatkan dan melestarikan bangunan2 kesejarahan lain yang ada di Indonesia, khususnya di Semarang. Karena dari bangunan2 ini, kelak akan berguna sebagai pengingat bangsa Indonesia terhadap perjuangan para pahlawan bangsanya.