Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Universiti Malaysia Sabah (UMS) akan menggelar Seminar Internasional Warisan Nusantara II, di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes kampus Sekaran, 18 -19 Desember 2012. Selain seminar, digelar pula pameran seni rupa dan pergelaran seni pertunjukan.
Triyanto, panitia kegiatan tersebut mengungkapkan, kegiatan yang merupakan kelanjutan Seminar Warisan Nusantara II di UMS setahun lalu itu akan membahas berbagai isu seni dan kebudayaan Nusantara. Kali ini, tema yang diangkat “Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Nusantara melalui Seni dan Bahasa”.
Pembicara dalam seminar tersebut Prof Dr Tjetjep Rohendi Rohidi MA (Unnes), Dr Jean Couteau (pengamat seni Bali, Perancis), Prof Dr Edi Sedyawati (Universitas Indonesia), Prof Madya Dr Ismail Ibrahim (UMS Malaysia), dan Prof Takadono (Jepang).
“Kami undang siapa pun untuk berpartisipasi dalam kegiatan antarbangsa ini dengan turut memamerkan atau mempertunjukkan karya seninya, menjadi pemakalah pendamping, atau menjadi peserta seminar,” kata Triyanto.
Untuk peserta pameran seni rupa, panitia mensyaratkan karya dua dimensi tak berisiko pecah dengan ukuran sisi terpanjang maksimal 100 cm, data diri dan karya dikirim ke [email protected] paling lambat 26 November, dan kontribusi Rp 400.000,00.
Untuk pemakalah pendamping, syaratnya mengirimkan abstark paling lambat 15 November ke email tersebut, menulis makalah dalam bahasa Indonesia, Melayu, atau Inggris paling lambat 29 November 2012. Kontribusi pemakalah pendamping Rp 300.000,00 sedangkan peserta biasa Rp 200.000,00.
Keterangan lebih lanjut mengenai kegiatan tersebut dapat diperoleh melalui telepon 024-8508073 atau hp 08164240394 (Syafii).
Sebuah ikhtiar yang simpatik dan produktif ketimbang memperuncing persoalan di antara dua negara yang bertetangga. Bravo Unnes, bravo Universiti Malaysia Sabah!
subhanallah, Jurusan Seni Rupa FBS Unnes unjuk kebolehan di mata dunia. Mudah-mudahan Warisan Nusantara II ini dapat membuka wawasan bagi siapapun. Khususnya mahasiswa.
Masih dalam semangat Sumpah Pemuda… sebuah tantangan pula bagi kaum intelektual muda Unnes agar bisa lebih banyak tampil mendunia … Tak kuasa membayangkan bagaimana rasanya yaa bila dimasa mendatang akan lebih banyak golongan muda kampus konservasi ini dengan ‘ciamik’ bisa tampil mendunia…. tentu saja dengan bimbingan para tetua sbg seniornya..