Apa pun mimpinya, tujuan utama Universitas Negeri Semarang (Unnes) adalah untuk meningkatkan kualitas produktivitas yang berkelanjutan. Dengan demikian, universitas konservasi ini perlu mengenali jati dirinya, termasuk kelemahan dan kekuatannya.
Prof Dr Ir Dodi Nandika MS mengemukakan hal itu ketika menjadi pembicara pada Focus Group Discussion “Menjawab Tantangan Unnes Mendatang” dalam rangka penyusunan Rencana Induk Pengembangan (RENIP) Unnes 2010 – 2035, di Ruang Senat Gedung H lantai IV Kampus Unnes Sekaran Gunungpati, Rabu (26/10).
Di samping kelemahan yang harus diakui, menurut Prof Dodi, Unnes juga mempunyai kekuatan yang hebat. Salah satunya mempunyai sejarah panjang, kebersamaan yang kuat, dan leadership – membership yang solid. “Unnes juga mesti wangi, harus banyak menanam kebajikan, dan harus paham tantangan,” kata mantan Sesjend Kemendiknas itu.
Rektor Unnes Prof. Sudijono Sastroatmodjo MSi pada sambutan pembukaan mengatakan, Unnes adalah lembaga besar yang harus direncanakan secara baik untuk target yang akan datang. ” Membangun Unnes adalah membangun tata nilai ditambah kecenderungan-kecenderungan yang akan terjadi di masa mendatang,” katanya.
Acara yang diikuti 62 orang yang mewakili fakultas, lembaga, dan biro di lingkungan Unnes ini, menurut Ketua Panitia Prof Drs Nathan Hiendarto PhD, akan diselenggarakan selama dua hari. “Kami telah berusaha mengidentifikasi dan merumuskan tantangan kemajuan IPTEK, tantangan Unnes membangun bangsa, kondisi, dan potret Unnes tahun 2010 sebagai baseline pengembangan 25 tahun ke depan, dan strategi mewujudkan visi ke depan,” katanya.
Rencanakan dgn cermat p.Natan lembaga ini Akan maju seiring majunya masa….rencanakan dgn kehatian Dan mari kita bangun *komitmen”…….slmt bertugas.slm