Lima mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) mempresentasikan profil Unnes sebagai Universitas Konservasi di Universiti Brunei Darussalam (UBD), Sabtu (26/7). Kelima mahasiswa tersebut adalah Andika Eko Prasetiyo (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), Selma Lady Diana (Pendidikan Bahasa Inggris), Bunga Amelia (Pendidikan Kimia), Zeni Rofiqoh (Pendidikan Matematika), dan QurrotaA’yun (Pendidikan IPA).
Mereka mengunjungi Brunei untuk mengikuti Asian Pacific Leaders Education Program (APL-EP) selama 30 hari. Mereka bergabung dengan sejumlah peserta lain dari berbagai negara Asia Pasifik, seperti Australia, Thailand, Taiwan, China,dan Brunei.
“Kami ingin turut mempromosikan kampus kami sebagai Universitas Konservasi. Tanggapan mereka cukup baik. Konsep Universitas Konservasi tampaknya belum pernah mereka temui di negara mereka masing-masing,” kata Bunga Amelia kepada v8.unnes.ac.id.
Para peserta, lanjut Bunga, tampak penasaran dengan implementasi visi konservasi dalam kehidupan akademik sehari-hari. Mereka juga ingin mendalami program-program penunjang visi tersebut.
“Maka kami terangkan kepada mereka tentang program one man one tree, konsep pengembangan green building, pengolahan limbah organic, kebebasan nirkertas, hingga green transportation,” lanjutnya.
Sembari itu, kelima mahasiswa juga memperkenalkan program Short Course of Enviromental Conservation and Indonesian Culture (See-Conic). Program tahunan yang dirancang Unnes bagi mahasiswa asing ini telah dijalankan sebelumnya. Ke depan, jangkauan peserta program ini diharapkan lebih luas, meliputi negara-negara di lima benua.
luar biasa ini kawan kawan ku, jadi bangga deh kuliah di unnes ^_^
Selamat berjuang. Salam konservasi