Banyak sistem nilai yang dikonstruksi untuk menyubrodinasi perempuan. Untuk keluar dan melawan sistem nilai itu perempuan masa kini harus memiliki keberanian bersuara. Keberanian bersuara juga diperlukan untuk mendobrak stereotip perempuan yang telanjur dikonstruksi kalem dan pendiam.
Demikian salah Satu gagasan profesor bidang sosiologi Unnes Prof Tri Marheeni MHum dalam seminar memperingati hari kartini di Fakultas Teknik (FT), Kamis (21/4). Pengajar mata kuliah sosiologi gender itu mengajak peserta seminar yang mayoritas perempuan untuk lebih mencermati sistem nilai dalam masyarakat.
Ia menunjukkan bahwa sejumlah aturan dalam masyarakat memang diciptakan dengan semangat patriarkhi. Tentang pembagian tugas domestik dan publik, misalnya, merupakan konstruksi sosial yang patriarkhi.
Untuk mencermati berbagai konstruksi itu, ia sarankan adalah membedakan konsep gender dengan kodrat. “Gender adalah konstruksi sosial, sementara qodrat adalah sifat yang melekat karena anugerah dari Tuhan,” katanya.
setuju dengan Prof Tri Marhaeni MHum, wanita harus berani memberikan suara terkait dengan pemikiran pemikiran yang sekiranya bisa memajukan kualitas hidup masyarakat. Asalkan tindakan tersebut tepat pada posisinya dan tidak melanggar qodratnya sebagai kaum wanita. #semangat ! #wanita bisa!
#unnes rumah ilmu
#2016 tahun akselerasi inovasi
Keberanian bersuara atau mengungkapkan pendapat memang diperlukan sepanjang tidak menyalahi norma yang ada
Benar sekali apa yang disampaikan oleh Prof Tri Marheeni MHum bahwa perempuan harus memiliki keberanian bersuara. Katanya ingin mewujudkan kesetaraan gender. Maka dari itu dibutuhkan kemunculan aksi, suara, peran-peran wanita yang semuanya itu diwali dengan “bicara” atau bersuara. Berani tampil.
Mereka para wanita yang telah maju seperti R.A. Kartini, Adi Melijati Tameno, dan perempuan-perempuan lainnya yang berani angkat bicara namun tak lupa akan hakektnya sebgai seorang ibu.
Mereka contoh para wanita tangguh, muncul ke publik, berani tampil menunjukkan perannya, menunjukkan bahwa inilah wanita yang ingin berguna bagi bangsanya dan memberikan manfaat bagi orang disekitarnya.
Memang sejatinya karakterlah yang membuat keberanian bersuara.
Jangan takut. Semuanya memiliki hak untuk bersuara, dan itu dilindungi undang-undang.